Tridhatu Bawa Damalung Blueprint di Panggung Mingguan III Narawita Fest 2023


Ada yang menarik dari Panggung Mingguan III pada Kamis 26 Oktober 2023, sebagai salah satu rangkaian Narawita Fest 2023 yang merupakan gelaran dalam rangka peringatan bulan bahasa dan sastra dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Pada panggung mingguan seri ketiga alias terakhir pada Narawita Fest 2023 tersebut, didapati tamu sepesial yang berkenan hadir pentas dan berdiskusi “Damalung Blueprint”, yakni Tridhatu dari Semarang, beranggotakan Aristya Kuver dan Andy Sueb. Selain itu juga disuguhkan sajian pembuka tari tunggal “Eko Prawira” oleh Wisnu Dwi Nugroho (Himbaja PBSD UPGRIS).


“Kami menyambut baik kehadiran Tridhatu dalam panggung mingguan yang kami selenggarakan sebagai rangkaian Narawita Fest 2023 kali ini. Pak Dekan secara langsung juga tadi telah menerima karya mereka berupa satu kotak karya yang berisi CD album musik mereka, buku dan video documenter proses kreatif proyek seni yang dilakukan selama lebih kurang setahun, serta lontar karya Merapi-Merbabu yang direspon Tridhatu. Itu sungguh suatu kebanggaan tersendiri bagi kami, telah mendapatkan karya Tridhatu yang sungguh melewati proses panjang dan bisa dibilang paket lengkap. Kerja yang dilakukan pun melibatkan banyak orang, bukan hanya seniman semata, akan tetapi juga filolog, arkeolog, antropolog, sejarawan, penulis, dan seterusnya. Ini kiranya menjadi sesuatu yang patut diteladani oleh para mahasiswa yang turut hadir menyaksikan,” ungkap Siti Musarokah SPd MHum, Wakil Dekan I FPBS UPGRIS.


Tridhatu tidak hadir hanya pemusiknya saja, yakni Aristya dan Sueb saja, akan tetapi pada kesempatan senja yang syahdu di Taman Digital Kampus 4 UPGRIS itu, mereka ditemani Tries Supardi (Project Manager) dan Tatang A. Riyadi (peracik film dokumenter) dari proyek yang dilakukan mereka dalam merespon naskah-naskah kuno itu.

“Damalung Blueprint ini kiranya merupakan upaya menarik yang ditawarkan Tridhatu. Tentu ini belumlah banyak dilakukan, dan pasti akan menjadi pemicu kreativitas terbaik bagi teman-teman mahasiswa kami. Setidaknya memang, dalam rangka peringatan bulan bahasa dan sastra, kami kejatuhan anugerah bisa dikunjungi Tridhatu dalam menyuguhkan karya atas respon mereka terhadap pengetahuan sejarah Gunung Merbabu, yang dulunya dikenal dengan Gunung Damalung itu. Para mahasiswa yang hadir nampaknya sangat senang, hingga mereka menyimaknya sampai benar-benar usai dan berhenti pada azan magrib. Meski mereka menyampaikan kalau kesan musiknya ditangkap begitu unik dan horor,” tutur Setia Naka Andrian, ketua penyelenggara Narawita Fest 2023.


Tridhatu tentu ada upaya tidak bisa hingga bertungkus lumus dalam merespon karya-karya kuno dari Gunung Merbabu itu. Tentu diketahui bahwa pada masanya merupakan tempat berlangsungnya tradisi penulisan naskah-naskah yang dikenal dengan Naskah Merapi-Merbabu. Bagi Tridhatu, respon atas naskah-naskah tersebut dan beberapa hal di sekitarnya dengan pendekatan kesenian itu ingin sepenuhnya diupayakan untuk disampaikan dengan cara lebih kreatif dan menyenangkan.

Komentar